Kisah nyata ini menceritakan seorang psikiologi terkemuka yang melakukan therapy kepada pasiennya, Catherine, anak tengah, keluarga Katolik konservatif di kota kecil Massachusetts. Kakak laki laki 3 tahun lebih tua, bertubuh atletis dan menikmati kebebasan yang menyenangkan. Demikian pula dengan adik perempuannya.
Gejala gelaja yang dialami oleh Catherine adalah selalu dibebani ketakutan, takut air, takut tersedak, takut pesawat terbang dan takut akan kematian. Demi rasa aman, Catherine sering tidur dalam lemari pakaian di apartemennya. Kebiasaan berjalan dalam tidur sering di alaminya.
Dr. Weiss melakukan therapy dengan membangkitkan kembali memory masa kecilnya yang merupakan awal dari rasa takut ini, dan dengan mudah Catherine mengingat momen momen masa kecil nya, sampai ketika berusia 5 tahun, Cathrenine panik ketika seseorang mendorongnya dari papan loncat ke kolam renang.
Namun ini bukan penyebab utama ketakutannya, karena ketika di gali kembali, ternyata Catherine tidak pernah nyaman berada didalam air. Ketika Cathernine berusia 11 tahun, ibunya mengalami depress berat dan harus mengunjungi psikiater untuk di obati dengan sengatan listrik, namun therapy aneh ini membuat ibu nya lambat laun membaik dan menjadi “dirinya sendiri”, dan rasa ketakutan Catherine menjadi hilang.
Dalam therapy selanjutnya, di usia 3 tahun, saat Catherine terbangun, papanya dengan bau alcohol melakukan pelecehan seksual. Setelah mengetahui akar masalahnya Dr. Weiss mengira masalah Cathernie sudah selesai. Namun selesai therapy, Catherine masih gemeteran ketika mengingat hal ini.
Pada sesi therapy berikutnya, “Pergilah ke saat ketika gejala gejala tersebut muncul.” Dan dalam keadaan trance, Catherine berkata,” Aku melihat tangga putih menuju ke sebuah bangunan, sebuah bangunan putih besar dengan pilar pilar, terbuka di depannya. Tidak ada pintu. Aku memakai gaun putih panjang... Semacam karung terbuat dari bahan kasar. Rambutku di kepang panjang dan pirang.”
Dr. Weiss bertanya siapa namanya,”Aronda.. umurku delapan belas tahun. Aku melihat sebuah pasar di depan bangunan. Ada keranjang –keranjang ….. Orang membawa keranjang di pundk. Kami tinggal di sebuah lembah … tidak ada air. Daerahnya gersang, panas dan berpasir. Ada sebuah sungai , tapi taka da sungai, air datang dari gunung ke lembah.”
Bermula dari ketidaksengajaan ini, maka Dr. Weiss membuka pintu memory Catherine yang tidak pernah di kenal oleh Dr. Weiss sebelumnya.
Dr. Weiss harus bersikap skeptis dan dari pemeriksaan catatan sebelumnya, Cathernia tidak mengidap Shizofrenia tidak ada kelainan kognitif, tidak pernah mengalami halusinasi pendengaran suara apapun halusinasi penglihatan, tidak memiliki kepribadian ganda, tidak mengkonsumsi zat yang menimbulkan halusinasi.
“Teruskan.”
“Aku mengenakan gaun dengan pita hitam dan ada pita hitam di kepalaku. Rambut hitam beruban. Saat itu tahun 1756 Masehi, Aku orang spanyol, namaku Loisa dan aku berusia 56 tahun…. ”
Menariknya didalam kasus kasus selanjutnya, tokoh Dr. Weiss ternyata berhubungan juga dengan Catherine, salah satunya menjadi guru dalam kehidupan Catherine sebelumnya.
Dalam beberapa kasus therapy, Catherine menceritakan dunia antara, yaitu bagaimana ingatan antara kehidupan yang satu, kematian dan kelahiran kembali. Dan hal ini sama dengan buku The Tibetan Book of Dead yang berasal dari Tibet yang menjadi referensi manusia barat mempelajari dunia kematian dan kelahiran kembali. Dan Catherine belum pernah membaca buku ini sebelumnya.
Hal ini menguncang keyakinan Dr. Weiss sebagai umat Yahudi yang rajin ke sinagoga.
Didalam kursus perbandingn agama yang di ambil Dr. Weiss di Columbia, memang ada referensi mengenai rainkarnasi di kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru. Pada tahun 325 M, Kaisar Romawi Konstantin menghapus referensi mengena rainkarnasi yang terkandung dalam kitab Perjanjian Baru. Konsili kedua kontantinopel pada tahun 553 M, mengonfirmasikan bahwa konsep rainkarnasi adalah hal yang murtad. Walaupun demikian, bapa bapa gereja terdahulu menerima konsep rainkarnasi seperti Clement dari Alexandria, Origen, Santo Jerome dan lain lain.
Sekolah kedokteran dengan tesis penelitian mengenai kimiawi otak dan peran neurotransmitter (penyampai pesan kimiawi dalam jaringan otak) membuat Dr. Weiss menjadi salah satu psikolog yang mengabungkan pengetahuan reaksi kimiawi otak ke dalam terapi Psikiatri tradisional, yang membuat Dr. Weiss merasa mampu menyelesaikan semua kasus seaneh apapun dalam dunia psikologi.
Namun bermula dari kejadian ini, maka therapy Past Life Regression lahir, yang mana akan di adopsi oleh therapist Hypnotherapi sebagai salah satu metode menyelesaikan phobia dan trauma yang berasal dari kehidupan sebelumnya.
Secara umum, buku ini bagus dibaca oleh psikolog dan masyarakat awam untuk mengenal masalah rainkarnasi dan juga kehidupan.
Judul
Pengarang
|
:
:
|
Many
Lives Many Masters
|
Penerbit
|
:
|
Karaniya
|
ISBN
|
:
|
979-8727-05-3
|
No comments:
Post a Comment